Monday, January 24, 2011

Sekedar Tahu


Judul              : Ilmu Budaya Dasar – Suatu Pengantar.
Pengarang      : Dr. M. Munandar Soelaeman
Penerbit          : PT. Refika Aditama

Ringkasan.
            Latar belakang diberikannya mata kuliah ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan seperti kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa serta keanekaragaman budaya. Hal ini juga dilatar belakangi dengan proses pembangunan yang berlangsung secara terus menerus yang menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran budaya, serta kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan tata nilai budaya.
 Ilmu  budaya dasar identik dengan basic humanities, bukan identik dengan the humanities atau pengetahuan yang mencakup keahlian filsafat. Dasar ilmiah ilmu budaya dasar dapat bersifat deduktif (apriori) artinya nilai-nilai dasar manusia diketahui dari para teoritis nilai yang ada dalam berbagai pengetahuan budaya dan dapat bersifat induktif (aposteriori), dari berbagai emperik yang dapat digeneralisir.
            Ilmu budaya dasar merupakan langkah-langkah operasional upaya mencapai tujuan mata kuliah pengembangan kepribadian dan tujuan pendidikan umum. Tujuan ilmu buadaya dasar adalah mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat lebih manusiawi. Masalah-masalah budaya adalah segala sistem atau tata nilai, sikap mental, pola berpikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi masyarakat secara keseluruhan.
            Kemudian mempelajari lebih jelas mengenai kebudayaan. Kebudayaan mengandung pengertian luas meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang komplek, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Adapun unsur-unsur kebudayaan yaitu semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil maupun yang besar.
Adapun kerangka kebudayaan merupakan dimensi analisis dari konsep kebudayaan. Dalam kebudayaan terdapat sistem kebudayaan yang merupakan wujud abstrak dari kebudayaan yang merupakan ide-ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat. Fungsi dari sistem ini yaitu menata dan memantapkan tindakan serta tingkah laku manusia.
            Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi jauh dari berbagai perhubungan dengan masyarakat lainnya. Perubahan ini terjadi karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya di bidang teknologi dan inovasi. Perubahan kebudayaan merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama, antara lain aturan-aturan, norma-norma, yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan.
            Perubahan ini dkhawatirkan ikut merubah materi pokok dari kebudayaan tersebut. Untuk mencegah adanya perubahan ini, akan dijelaskan lebih kaji mengenai matari pokok kebudayaan tersebu terutama materi pokok yang termasuk ke dalam ilmu budaya dasar.
            Adapun materi pokok yang termasuk dalam ilmu budaya dasar yaitu cinta kasih, dimana cinta kasih dapat diuraikan  dalam berbagai bentuk yaitu cinta diri, cinta kepasa sesama manusia, adil dan belas kasih (cinta) serta dalam bentuk lainnya. Selain cinta kasih, materi pokok ilmu budaya dasar juga diterapkan dalam keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab, kegelisahan, harapan, kematian, dan keyakinan serta pengabdian.
            Materi-materi pokok ilmu budaya dasar tersebut dikembangkan melalui daya imajinasi dalam apresiasi terhadap karya-karya sastra. Penulis berkeyakinan atau berasumsi bahwa karya sastra sastrawan besar adalah perwujudan perasaan dan pemikirannya tentang masalah-masalah kemanusiaan dan budaya yang terjadi di masyarakat.
 Sebagai contohnya, bahwa materi pokok ilmu budaya dasar dikembangkan melalui karya sastra yaitu, karya Jose Garcia yang berjudul “Catatan Seorang Pemuda”, karya A.A Navis yang berjudul “Robohnya Surau Kami” dan beberapa karya sastra lainnya di mana terdapat materi pokok ilmu budaya dasar.
            Dengan demikian, ilmu budaya dasar dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat dan dipelajari dengan mudah. Sehingga, dapat mencegah adanya perubahan atau pergeseran kebudayaan secara signifikan.       

No comments:

Post a Comment